Selatpanjang pertama kali
ditemukan oleh seorang pengembara perempuan yang bernama Cik Saedah. Sebelum menjadi selatpanjang, pertama kali
hanyalah sebuah perkampungan yang kecil yang penduduknya bisa dihitung
jumlahnya.
Awalnya cik saedah dan pasukannya
pergi ke selatpanjang hanya dalam rangka misi penyelamatan diri atau mencari
tempat persembunyian yang aman bagi para pasukan. Nah, sebelum mereka menemukan
di mana kira-kira tempat yang pas untuk bersembunyi dan menyusun strategi
perang untuk memusnahkan belanda, mereka terlebih dahulu menanyakan kepada
orang yang mereka anggap tau. ( kalau sekarang sering di panggil orang pintar
atau dukun).
Lalu orang pintar tersebut
mengatakan “daerah yang aman sebagai tempat bersembunyi adalah daerah yang
diapit oleh dua buah sungai besar. Nah, akhirnya diselatpanjang inilah
tempatnya. Yakni diapit oleh sungai perumbi pada bagian baratnya dan sungai
suir pada bagian timurnya.
Dan akhirnya cik saedah dan
pengikutnya sepakat menjadikan selat panjang sebagai tempat persembunyian dan
penyelamatan diri guna menyusun strategi perang atas belanda. Dan hingga kini
nama selatpanjang dikenal luas. Dan nama cik saedah berganti dengan cik puan.
Nama ini terjadi sewaktu cik saedah mengunjungi perkampungan suku pedalaman
selatpanjang (orang asli). Karena orang asli tersebut tidak tau mana cik
saedah, mereka memanggilnya dengan panggilan cik puan. Dan akhirnya melekatlah
nama ini yang kita kenal sekarang sebagai cik puan dan tempat nya pun di sebut
sebagai taman cik puan. Yang memiliki tugu sebagai ikonnya. Serta selalu
dijadikan sebagai tempat perayaan kegiatan-kegiatan besar untuk kota selatpanjang. Cik
puan akhirnya meninggal dan dimakamkan di makam kolam camat selatpanjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar