Senin, 26 Maret 2012

Faren Malay : TUNJUK AJAR MELAYU


Tunjuk Ajar adalah sejenis petuah, petunjuk, nasehat, amanah, pengajaran , contoh teladan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Melihat kepada isi, maka tunjuk ajar berisikan nilai-nilai luhur agama islam yang sangat sesuai dengan budaya dan norma-norma sosial yang dianut masyarakat, baik orang tua, remaja dan anak-anak.

Kedudukan tunjuk ajar bagi orang melayu sangat tinggi dan penting, dan karena itu orang yang tidak memahami mengamalkan tunjuk ajar disebut kurang ajar. Agar kita tidak menjadi orang yang kurang ajar bacalah tunjuk ajar melayu.


Bertanam Budi

Apa Tanda Melayu jati
elok perangai mulia budi pekerti
sakit senang menanam budi

Apa tanda Melayu jati
Hidunya Tahu membalas budi

Apa tandanya melayu jati,
membalas budi sampailah mati

Apa tanda Melayu jaiti,
Karena budi berani mati

Apa tabda Melayu Jati,
Temakan budi ia takuti

Apa tanda Melayu terpilih
Bertanam budi tiada memilih

Apa tanda Melayu Pilihan
Bertanam Budi jadi amalan

Apa tanda Melayu pilihan
Bertanam budi jadi amalan

Apa tanda Melayu Pilihan,
Temakan budi ia elakkan,
bertanam budi ia galakkan

Apa tanda Melayu terbilang
jujur di muka, lurus dibilang

Apa tanda Melayu bertuah
Batinya jujur dan lembut lidah.
sumber : terubuk.com

Faren Malay : JENIS-UKIRAN KAYU RIAU


Jenis-jenis Ukuran Kayu Riau, Bentuk ukiran mengacu pada moti-motif melayu yang khas, yaitu pada lariknya yang tidak patah-patah dan memiliki lengkungan yang bebas.
Ukiran dapat dibedakan berdasarkan teknik pembuatan , yaitu :

a.    Ukiran Tembus
Ukiran mulai dari garis luar sampai tembus kedalam dari motif yang dibuat tembus berelief. Ukiran tembus dapat dilihat pada bangunan rumah tradisional melayu Riau, seperti pada :
·    Selembayung
·    Sayap layang-layang
·    Ventilasi
·    Mimbar Mesjid sultan Siak
·    Mesjid Raya Pekanbaru
·    Lebah Bergantung
·    Kisi-kisi jendela
·    Ukiran pada nisan makam
·    Mesjid penyengat

b.    Ukiran Datar
Mengukir hanya pada garis bagian luar saja dari motif yang dibuat relief. Bentuk ukiran ini banyak terdapat :


·    Daun pintu dan jendela
·    Sebagian dari dinding
·    Tiang bagian luar
·    Tangga
·    Peralatan rumah Tangga
·    Senjata (keris, parang, dsb).



Faren Malay : RAGAM MOTIF MELAYU RIAU


Ragam Motif Melayu (Ukiran/Tenunan)


Sebagaimana daerah lainnya, Melayu juga terkenal dengan ragam motif (berbagai corak, ragi, hias, acuan induk, bentuk dasar, bentuk asal, pola) untuk ukiran, tenunan, atau bahkan hanya untuk gambar hiasan. Melayu memiliki beraneka ragam motif dasar yang menjadi khazanah budaya sejak ratusan tahun lalu sampai ke jaman kerajaan Riau-Lingga dan sampai sekarang pun masih tetap dipergunakan dan dilestarikan. Ragam motif melayu ini umumnya diterapkan pada ukiran kayu, ukiran perunggu, ukiran perak, maupun ukiran emas, serta pada bahan ukir lainnya. Ukiran juga diterapkan pada tenunan kain semisal di daerah Siak, Daik Lingga, Pelalawan, Inderagiri, Bengkalis, Siantan, dan daerah lainnya. Ragam motof ini diajarkan turun temurun semisal ayah mengajarkan ukiran pada kayu, atau ibunya mengajarkan anak perempuannya untuk menenun.

Ragam motif melayu bukan hanya sekedar gambar, ukiran atau tenunan yang menjadi hiasan semata, tetapi mempunyai makna dan falsafah tertentu menjadi lambang dan nilai-nilai luhur budaya Melayu. Jadi Ragam Motif Melayu mempunyai dua fungsi yaitu :
1.Hiasan
2.Penyebarluasannilai-luhurbudayaMelayu

Ragam motif diatur penempatan yang tepat padan sesuai oleh adat. Ada yang untuk tenunan, sulaman, tekat, suji, anyaman, hiasan bangunan, bahkan untuk lambang kerajaan. Sebagian lagi bisa dipergunakan untuk serbaguna dimana saja. Secara umum, berbagai ragam morif ini mempunyai kesamaan nama dan bentuk pada berbagai daerah, tetapi ada juga yang berbeda. Tetapi semuanya mengacu kepada kesamaan yang mendasar yakni budaya Melayu yang mengacukepada ajaran agama Islam.

Terkikisnya kerajaan-kerajaan Melayu telah ikut memudarkan ragam motif Melayu itu sendiri, walau tidaklah hilang sepenuhnya. Banyak perajin ukiran dan tenunan yang berkurang jauh dari pada sebelumnya. Untuk Kepulauan Riau, khususnya di Daik Lingga, kerajinan perunggu, tenunan, sulam dan suji telah lesap (hilang sejak berpuluh tahun lalu), kecuali tekat. Saat ini sudah tidak bisa dengan mudah mencari orang yang bisa menenun. Ragam motif yang ada dahulu menjadi terbiar dan akhirnya sebagian mengalami kepunahan. Begitu juga di tempat-tempat lain di Riau. Pemerintah beserta masyarakat telah berupaya untuk membangkitkan kembali ragam motif Melayu, sehingga sekarang sudah mulai ada yang mencoba untuk belajar menenun, mengukir, dan membuat hiasan bangunan.
Ragam Motif Melayu


Contoh gambar motif
Ini Motif Pucuk Rebung sirih tunggal

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRrCg1Ni_REtSq3L9ueHw6d8Jzo6i__kAqaSGwMSg-fj00eumNWTK5zhrHqUkaDgq4LyH3THkOr_J6zMtVrgfdyY8RYw8-kiU0zXaWl6FuRn6Qq2-hpYmutROh-JFP_LujBG1hsk9U-sus/s320/pucuk-rebung-sirih-tunggal-50.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDxdLNGS2IFChThroRCTr22ovWyJ3hiwXakj55rKRtXPMv_FnZ3EKhK6-2l3-4DCFepEKiS7kfZCRroOkMAXoEpbvRhoT_Z4lbbCQ9WpRlNDGgieAMfhyphenhyphensjwximEFyq6FbAMDnqKqi1Q5N/s320/pucuk-rebung-sirih-tunggal-100.jpg



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5UoEPW2TmowtXjiaZWKA4olREu3XLO6SOZ-UlGQH7g5Hiu5kYtHxk5HaXSwBw1akSwZP_dxybJKZLcq87_YaWysRVdFC3my5CWnxeuxDFftZJfoaWR2qKgjuCXgKS_VQHVHAsLAD2N56i/s320/pucuk-rebung-sirih-tunggal.jpg

Kamis, 01 Maret 2012

PROSESI ADAT PERKAWINAN MELAYU RIAU

PROSESI ADAT PERKAWINAN MELAYU RIAU (THE RIAU MALAY WEDDING PROCCES)


Setelah melalui proses yang cukup panjang , dimulai dari Merisik hingga ke Pertunangan, maka kemudian dilanjutkan dengan acara perkawinan. Dalam adat melayu Riau Prosesi Perkawinan sangat banyak kita jumpai dan bahkan berbeda-beda, Melayu Indragiri (Rengat), Kampar, Kuantan Singingi, ataupun melayu Siak, Bengkalis, upacara perkawinan ini dianggap amat sakral bahkan tidak boleh ada satupun rangkaian prosesi adat yang terlewatkan. Berikut Prosesi Adat Melayu Riau dalam perkawinan pada umumnya :
 

MENGGANTUNG-GANTUNG

Pengantin ibarat raja dan ratu sehari, maka untuk keduanya disiapkan pelaminan yang megah bak singgasana.

Acara mengantung-gantung diadakan beberapa hari sebelum perkawinan atau persandingan dilakukan. Bentuk kegiatan dalam upacara ini biasanya disesuaikan dengan adat di masing-masing daerah yang berkisar pada kegiatan menghiasi rumah atau tempat akan dilangsungkannya upacara pernikahan, memasang alat kelengkapan upacara, dan sebagainya. Yang termasuk dalam kegiatan ini adalah: membuat tenda dan dekorasi, menggantung perlengkapan pentas, menghiasi kamar tidur pengantin, serta menghiasi tempat bersanding kedua calon mempelai. Upacara ini menadakan bahwa budaya gotong-royong masih sangat kuat dalam tradisi Melayu. Upacara ini harus dilakukan secara teliti dan perlu disimak oleh orang-orang yang dituakan agar tidak terjadi salah pasang, salah letak, salah pakai, dan sebagainya. Ungkapan adat mengajarkan hal ini sebagai berikut: 
Adat orang berhelat jamu
Menggantung-gantung lebih dahulu
Menggantung mana yang patut
Memasang mana yang layak 
Sesuai menurut alur patutnya
Sesuai menurut adat lembaga
Supaya helat memakai adat
Supaya kerja tak sia-sia
Supaya tidak tersalah pasang
Supaya tidak tersalah pakai 
MALAM BERINAI
Adat atau upacara berinai merupakan pengaruh dari ajaran Hindu. Makna dan tujuan dari perhelatan upacara ini adalah untuk menjauhkan diri dari bencana, membersihkan diri dari hal-hal yang kotor, dan menjaga diri segala hal yang tidak baik. Di samping itu tujuannya juga untuk memperindah calon pengantin agar terlihat lebih tampak bercahaya, menarik, dan cerah. Upacara ini merupakan lambang kesiapan pasangan calon pengantin untuk meninggalkan hidup menyendiri dan kemudian menuju kehidupan rumah tangga. Dalam ungkapan adat disebutkan: 
Malam berinai disebut orang
Membuang sial muka belakang
Memagar diri dari jembalang
Supaya hajat tidak terhalang
Supaya niat tidak tergalang
Supaya sejuk mata memandang
Muka bagai bulan mengambang
Serinya naik tuah pun datang
Berinai bukan sekadar memerahkan kuku, namun memper- siapkan pengantin agar dapat menjalani pernikahan tanpa aral halangan
Seri kecantikan diperoleh melalui kesabaran.
Pengantin harus berdiam diri , sabar menanti, agar inai yang dipasang di 
      jemari,tangan    dan kaki menghasilkan warna cerah yang berseri
Upacara ini dilakukan pada malam hari, yaitu dimalam sebelum upacara perkawinan dilangsungkan. Bentuk kegiatannya bermacam-macam asalkan bertujuan mempersiapkan pengantin agar tidak menemui masalah di kemudian hari. Dalam upacara ini yang terkenal biasanya adalah kegiatan memerahkan kuku, tetapi sebenarnya masih banyak hal lain yang perlu dilakukan. Upacara ini dilakukan oleh Mak Andam dibantu oleh sanak famili dan kerabat dekat. Upacara berinai bagi pasangan calon pengantin dilakukan dalam waktu yang bersama-sama. Hanya saja, secara teknis tempat kegiatan ini dilakukan secara terpisah, bagi pengantin perempuan dilakukan di rumahnya sendiri dan bagi pengantin laki-laki dilakukan di rumahnya sendiri atau tempat yang disinggahinya. Namun, dalam adat perkawinan Melayu biasanya pengantin lak-laki lebih didahulukan.  


UPACARA BERANDAM
 
Upacara berandam dilakukan pada sore hari ba'da Ashar yang dipimpin oleh Mak Andam didampingi oleh orang tua atau keluarga terdekat dari pengantin perempuan. Awalnya dilakukan di kediaman calon pengantin perempuan terlebih dahulu yang diringi dengan musik rebana. Setelah itu baru kemudian dilakukan kegatan berandam di tempat calon pengantin laki-laki. Sebelum berandam kedua calon pengantin harus mandi berlimau dan berganggang terlebih dahulu. Makna dari upacara berandam adalah membersihkan fisik (lahiriah) pengantin dengan harapan agar batinnya juga bersih. Makna simbolisnya adalah sebagai lambang kebersihan diri untuk menghadapi dan menempuh hidup baru. Sebagaimana disebutkan dalam ungkapan adat: 
Adat Berandam disebut orang 
Membuang segala yang kotor
Membuang segala yang buruk
Membuang segala sial
Membuang segala pemali
Membuang segala pembenci
Supaya seri naik ke muka
Supaya tuah naik ke kepala
Supaya suci lahir batinnya
Kecantikan budi mestilah yang utama
keelokan paras tiada boleh terlupa. 
Untuk itulah, Mak Andam merias calon pengantin agar kemolekan makin ternampak nyata./ Berandam yang paling utama adalah mencukur rambut karena bagian tubuh ini merupakan letak kecantikan mahkota perempuan. Di samping itu, berandam juga mencakup kegiatan: mencukur dan membersihkan rambut-rambut tipis sekitar wajah, leher, dan tengkuk; memperindah kening; menaikkan seri muka dengan menggunakan sirih pinang dan jampi serapah. Setelah berandam kemudian dilakukan kegiatan mandi tolak bala, yaitu memandikan pengantin dengan menggunakan air bunga dengan 5, 7, atau 9 jenis bunga agar terlihat segar dan berseri. Kegiatan ini harus dilakukan sebelum waktu shalat ashar. Mandi tolak bala kadang disebut juga dengan istilah ?mandi bunga?. Tujuan mandi ini adalah menyempurnakan kesucian, menaikkan seri wajah, dan menjauhkan dari segala bencana. Dalam ungkapan adat disebutkan: 
Mandi Bunga atau Mandi Tolak Bala bukan sekadar untuk meng- harumkan raga, namun agar jiwa bersih suci, jauh dari iri dengki
Hakekat mandi tolak bala
Menolak segala bala
Menolak segala petaka
Menolak segala celaka
Menolak segala yang berbisa
Supaya menjauh dendam kesumat
Supaya menjauh segala yang jahat
Supaya menjauh kutuk dan laknat
Supaya setan tidak mendekat
Supaya iblis tidak melekat
Supaya terkabul pinta dan niat
 Supaya selamat dunia akhirat
UPACARA KHATAM QUR'AN

Pelaksanaan upacara khatam Qur'an biasanya dilakukan setelah upacara berandam dan mandi tolak bala sebagai bentuk penyempurnaan diri, baik secara lahir maupun batin. Upacara khatam Qur?an sebenarnya bermaksud menunjukkan bahwa pengantin perempuan sudah diajarkan oleh kedua orang tuanya tentang bagaimana mempelajari agama Islam dengan baik. Dengan demikian, sebagai pengantin perempuan dirinya telah dianggap siap untuk memerankan posisi barunya sebagai istri sekaligus ibu dari anak-anaknya kelak. Di samping itu tujuan lainnya adalah untuk menunjukkan bahwa keluarga calon pengantin perempuan merupakan keluarga yang kuat dalam menganut ajaran Islam, sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan adat: 
Pendidikan boleh tiada tamat, ijazah boleh tiada dapat, 
tetapi khatam Al Qur'an tiada boleh terlewat.
Dari kecil cincilak padi 
Sudah besar cincilak Padang 
Dari kecil duduk mengaji
Sudah besar tegakkan sembahyang
Upacara ini dipimpin oleh guru mengajinya atau orang tua yang ditunjuk oleh keluarga dari pihak pengantin. Upacara ini khusus dilakukan oleh calon pengantin perempuan yang biasanya perlu didampingi oleh kedua orang tua, atau teman sebaya, atau guru yang mengajarinya mengaji. Mereka duduk di atas tilam di depan pelaminan. Mereka membaca surat Dhuha sampai dengan surat al-Fatihah dan beberapa ayat al-Qur'an lainnya yang diakhiri dengan doa khatam al-Qur?an

ACARA HANTARAN BELANJA
Antar belanja atau yang biasanya dikenal dengan  dilakukan beberapa hari sebelum upacara akad atau sekaligus menjadi satu rangkaian dalam upacara akad nikah. Jika antar belanja diserahkan pada saat berlangsungnya acara perkawinan, maka antar belanja diserahkan sebelum upacara akad nikah. Beramai-ramai, beriring-iringan, kerabat calon pengantin laki-laki membawa antara belanja kepada calon pengantin wanita. 
Konsep pemikiran dari upacara antar belanja adalah simbol dari peribahasa-peribahasa seperti rasa senasib sepenanggungan,rasa seaib dan semalu, yang berat sama dipikul yang ringan sama dijinjing. Makna dalam upacara antar belanja ini adalah rasa kekeluargaan yang terbangun antara keluarga pengantin laki-laki dan pengantin perempuan. Oleh karena makna dan tujuannnya adalah membangun rasa kekeluargaan, maka tidak dibenarkan jumlah diantarkan menimbulkan masalah yang menyakiti perasaan di antara mereka. Ungkapan adat mengajarkan: 
Adat Melayu sejak dahulu 
Antar belanja menebus malu
Tanda senasib seaib semalu
Berat dan ringan bantu-membantu
ACARA AKAD NIKAH
Ketika rombongan calon pengantin laki-laki Upacara akad nikah merupakan inti dari seluruh rangkaian upacara perkawinan. Sebagaimana lazimnya dalam adat perkawinan menurut ajaran Islam, upacara akad nikah harus mengandung pengertian ijab dan qabul. Dalam ungkapan adat disebutkan bahwa: 
Seutama-utama upacara pernikahan
Ialah ijab kabulnya
Di situlah ijab disampaikan
 Si situlah kabul dilahirkan
Di situlah syarak ditegakkan
Di situlah adat didirikan
Di situlah janji dibuhul
Di situlah simpai diikat
Di situlah simpul dimatikan
Tanda sah bersuami isteri
Tanda halal hidup serumah
Tanda bersatu tali darah
Tanda terwujud sunnah Nabi
Dengan terucapnya ijab dan kabul, tanggung jawab ayah atas anak gadisnya beralih sudah kepada menantu laki-laki.
Pemimpin upacara ini biasanya adalah kadi atau pejabat lain yang berwenang. Setelah penyataan ijab dan qabul telah dianggap sah oleh para saksi, kemudian dibacakan doa /walimatul urusy/ yang dipimpin oleh kadi atau orang yang telah ditunjuk. Setelah itu, baru kemudian pengantin laki-laki mengucapkan /taklik/ (janji nikah) yang dilanjutkan dengan penandatanganan Surat Janji Nikah. Penyerahan mahar oleh pengantin laki-laki baru dilakukan sesudahnya. 

UPACARA MENYEMBAH

Setelah upacara akad nikah selesai dilakukan seluruhnya, kedua pengantin kemudian melakukan upacara menyembah kepada ibu, bapak, dan seluruh sanak keluarga terdekat. 
Makna dari upacara ini tidak terlepas dari harapan agar berkah yang didapat pengantin nantinya berlipat ganda. Acara ini dipimpin oleh orang yang dituakan bersama Mak Andam. Sembah sujud kepada orang tua tiada boleh lupa, agar tuah dan berkah turun berlipat ganda.
TEPUK TEPUNG TAWAR
Setelah upacara menyembah selesai, kemudian dilanjutkan dengan upacara tepuk tepung tawar. Makna dari upacara adalah pemberian doa dan restu bagi kesejahteraan kedua pengantin dan seluruh keluarganya, di samping itu juga bermakna sebagai simbol penolakan terhadap segala bala dan gangguan yang mungkin diterimanya kelak. Upacara ini dilakukan oleh unsur keluarga terdekat, unsur pemimpin atau tokoh masyarakat, dan unsur ulama. Yang melakukan tepung tawar terakhir juga bertindak sebagai pembaca doa. /Tepuk Tepung Tawar hakikatnya adalah pertanda, bahwa para tetua melimpahkan restu dan doa, bahwa marwah pengantin kekal terjaga. Dalam ungkapan adat disebutkan bahwa makna dari Tepuk Tepung Tawar adalah :
Menawar segala yang berbisa
Menolak segala yang menganiaya 
Menepis segala yang berbahaya
Mendingin segala yang menggoda
Menjauhkan dari segala yang menggila
Jadi, upacara Tepuk Tepung Tawar bermakna sebagai doa dan pengharapan. Dalam pantun nasehat disebutkan: Di dalam Tepuk Tepung Tawar, terkandung segala restu, terhimpun segala doa, terpateri segala harap, tertuang segala kasih sayang. Dalam pantun lain disebut juga bahwa: 
Tepung tawar untuk penawar
Supaya hidup tidak bertengkar
Wabah penyakit tidak menular
Semua urusan berjalan lancar
Kegiatan ini dilakukan dengan rincian: menaburkan tepung tawar ke telapak tangan kedua pengantin, mengoleskan inai ke telapak tangan mereka, dan menaburkan beras kunyit dalam bunga rampai kepada kedua pengantin. Setelah upacara ini selesai berarti telah selesai upacara inti perkawinan. Setelah itu tinggal melakukan upacara-upacara pendukung lainnya, seperti upacara nasehat perkawinan dan jamuan makan bersama.
MENGARAK PENGANTIN LELAKI
Upacara ini bentuknya adalah mengarak pengantin laki-laki ke rumah orang tua pengantin perempuan. Tujuan dari upacara ini sebagai media pemberitahuan kepada seluruh masyarakat sekitar tempat dilangsungkannya perkawinan bahwa salah seorang dari warganya telah sah menjadi pasangan suami-istri. Di samping itu, tujuanya adalah memberitahukan kepada semua lapisan masyarakat agar turut meramaikan acara perkawinan tersebut, termasuk ikut memberikan doa kepada kedua pengantin. Upacara ini beragam bentuknya, tergantung adat yang berlaku di masing-masing daerah Melayu. Bernaung payung iram, diiringi rentak rebana dan gendang,pengantin laki-laki datang kepada dewi pujaan. Dalam upacara arak-arakan ini, yang dibawa adalah beragam alat kelengkapan. Namun, yang paling utama dibawa adalah jambar (di Riau lebih dikenal dengan semerit, pahar ,poha, dulang berkaki).  Isi dalam jambar terdiri dari tiga unsur, yaitu: unsur kain baju atau pakaian dengan kelengkapan perias, unsur makanan, dan unsur peralatan dapur. Ketiga unsur tersebut mengandung makna tentang kehidupan manusia sehari-hari. Jumlah jambar ditentukan berdasarkan adat setempat, asalkan maknanya sesuai dengan nilai Islam. Jumlah 17 adalah sama dengan jumlah rukun shalat, jumlah 17 terkait dengan jumlah rakaat sehari semalam, dan jumlah 25 terkait dengan jumlah rasul pilihan. 
Perang Beras Kunyit
Sesampainya rombongan arak-arakan pengantin laki-laki di kediaman keluarga pengantin perempuan, kemudian dilanjutkan dengan upacara penyambutan. Dalam budaya Melayu, upacara penyambutan tersebut mempunyai makna yang sangat dalam. Oleh karenanya, pengantin laki-laki perlu disambut dengan penuh kegembiraan sebagai bentuk ketulushatian dalam menerima kedatangan mereka. Upacara pencak silat merupakan perlambang kepiawaian pengantin laki-laki menghadapi tantangan.
Iringan Pengantin Laki-Laki dan Perempuan Saling Bertukar tepak
Upacara penyambutan arak-arakan pengantin laki-laki biasanya bentuknya tiga macam, yaitu permainan pencak silat, bertukar tepak induk, dan berbalas pantun pembuka pintu. Dalam kegiatan permainan pencak silat, makna yang terkandung di dalamnya adalah bahwa pengantin laki-laki sebagai calon kepala rumah tangga perlu ditantang kejantanan dan kepiawainnya. Meski hanya sebagai simbol, pencak silat juga mengandung makna persahabatan dan kasih sayang yang dibungkus dengan jiwa kepahlawanan. Setelah permainan silat, rombongan pengantin melanjutkan perjalanannya, biasanya diteruskan dengan kegiatan perang beras kunyit antara pihak pengantin laki-laki dan pihak yang menyambutnya. 

Perang Beras Kunyit antar kedua pihak pengantin, bukan mengobarkan permusuhan, melainkan menyuburkan persaudaraan. Setelah permainan silat dan perang beras kunyit selesai, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan bertukar tepak induk. Kenapa tepak perlu ditukar? Sebab, simbol tepak melambangkan rasa tulus hati dalam menyambut tamu dan juga sebagai lambang persaudaraan. Isi dalam tepak berupa daun sirih, kapur, gambir, pinang, dan tembakau. Kegiatan ini dilakukan setelah rombongan pengantin laki-laki masuk ke halaman rumah pengantin perempuan. Kegiatan ini dapat dilakukan di dalam atau di luar rumah. Bertukar Tepak melambangkan ketulusan hati dan bersebatinya dua keluarga menjadi satu. Kegiatan terakhir dalam upacara langsung adalah berbalas pantun pembuka pintu yang dilakukan di ambang pintu rumah pengantin perempuan. Kegiatan ini bentuknya adalah saling bersahutan pantun antara pemantun pihak pengantin laki-laki dengan pemantun pihak pengantin perempuan yang disaksikan oleh Mak Adam. Fungsi dari kegiatan ini biasanya dipahami sebagai bentuk izin untuk memasuki rumah pengantin perempuan. Setelah Mak Adam atau pemantun pihak pengantin perempuan membuka kain penghalang pintu dan mempersilahkan tamu untuk masuk, maka kegiatan ini dianggap selesai. Berbalas pantun Pembuka Pintu menunjukkan adab sopan santun pengantin laki-laki memasuki kehidupan pengantin perempuan. Upacara Bersanding/ Acara bersanding merupakan puncak dari seluruh upacara perkawinan. Setelah pasangan pengantin berijab-kabul, pengantin laki-laki akan balik ke tempat persinggahannya untuk beristirahat sejenak. Demikian halnya pengantin perempuan perlu kembali ke balik bilik untuk istirahat juga. Setelah keduanya beristirahat kemudian dilangsungkan upacara bersanding. Wakil pihak pengantin perempuan menemui wakil pihak pengantin laki-laki dengan membawa sebuah bunga yang telah dihias dengan begitu indah. Bunga yang diberikan ini menandakan bahwa pengantin perempuan telah siap menanti kedatangan pengantin laki-laki ke tempat persandingan. Pengantin laki-laki kemudian dijemput untuk disandingkan dengan pasangannya.
 
BERSANDING

Menyandingkan penganting laki-laki dengan pengantin perempuan yang disaksikan oleh seluruh keluarga, sahabat, dan jemputan. Inti dari kegiatan ini adalah mengumumkan kepada khalayak umum bahwa pasangan pengantin sudah sah sebagai pasangan suami-istri. 

Seperti halnya dilakukan dalam upacara akad nikah, dalam upacara langsung juga dilakukan tepuk tepung tawar untuk mengantisipasi jika ada yang belum sempat menyaksikannya pada upacara akad. Sebagaimana disebutkan dalam ungkapan adat sebagai berikut: 
Tiada saat seindah ketika bersanding di pelaminan, bertabur senyum, salam, dan sejahtera
Apabila pengantin duduk bersanding
Sampailah niat usailah runding
Tanda pasangan sudah sebanding
Hilanglah batas habis pendinding
Dalam ungkapan adat lain disebutkan
Pengantin bersanding bagaikan raja
Disaksikan oleh tua dan muda
Tanda bersatu kedua keluarga
 Pahit dan manis sama dirasa
 
 http://www.riaudailyphoto.com/search/label/MALAY%20CULTURE

SURAT KAPAL


 in , ,
Dalam masyarakat Melayu Indragiri Hulu, salah satu prosesi adat pernikahan adalah membacakan Surat Kapal atau bisa juga disebut dengan Syair Cendrawasih atau Cerita Kapal. Syair Cenderawasih merupakan syair yang khusus dibacakan ketika keturunan bangsawan menikah, baik sesama keturunan bangsawan (Raja) maupun salah satu diantaranya berdarah biru. Sedangkan Surat Kapal atau Cerita  Kapal khusus dibacakan dan dilantunkan bagi orang kebanyakan (masyarakat umum).
Surat Kapal menceritakan siapa calon pengantin, dimana pertemuannya, apa aktivitasnya, siapa keluarganya dan keturunannya dan melalui syair Surat Kapal ini calon pengantin diminta belajar banyak bagaimana filosofis perjalanan kapal. Seperti bagaimana melawan ombak perkawinan, riak-riak kecil perjalanan rumah tangga dan sebagainya.
Berikut contoh Surat Kapal di salah pesta pernikahan di Kecamatan Peranap, Indragiri Hulu :

1. Dengan bismillah saya mulakan
Assalamualaikum saya ucapkan
Tiada lain untuk tujuan
Surat kapal saya bacakan

2. Rumpun bambu di tepi perigi
Tumbuh rebung menjadi buluh
Ampun hamba tegak berdiri
Wujudnya hamba duduk bersimpuh

3. Pujian syukur kita panjatkan
Ke hadirat Allah pencipta alam
Melimpahkan rahmat siang dan malam
Kepada umat penghuni alam

4. Selawat dan salam beriring pula
Nabi Muhammad pemimpin kita
Salat lima waktu janganlah lupa
Salat disebut tiang agama

5. Dengan bismillah permulaan kalam
Kertas dan dawat berwarna hitam
Cerita dibuat siang dan malam
Menyampaikan hajat seorang insane

6. Kami kisahkan seorang pemuda
Duduk termenung berhati hiba
Niat di hati mencari intan permata
Di rawah kononnya ada

7. Duduk di teras di atas kursi
Ambil gitar bawa bernyanyi
Lagunya merdu bernada tinggi
Lagunya bernama si jali-jali

8. Encik Masbah seorang pemuda
Pergi berjalan kendaraan honda
Astrea grand ataupun supra
Cari hiburan senang hatinya

9. Amaliah terpandang pula
Kecik dan mungil pula manis wajahnya
Masbah tercantul hati dia
Ingin berkenalan malu pula

10. Besok harinya diulang lagi
Terus-terang saja tak sabar lagi
Malam tadi ku tidur bermimpi
Gadis kuidamkan di pelukan ini

11. Teringat semalam tidur bermimpi
Gadis yang tampak berjumpa lagi
Inikah jodoh Tuhan takdiri
Siang terbayang malam bermimpi

12. Pulang ke rumah menguruh dada
Ada dibuat tak tentu arah
Kepala sakit serasa pecah
Dia mengadu ke ibu tercinta

13. Wahai ayah dan ibuku
Tolonglah anak tolonglah daku
Kemana saja tempat mengadu
Pikiran kacau tiada menentu

14. Wahai anak sabarlah dulu
Aku berunding ke Pak Itam dulu
Runding yang baik tak perlu ditunggu
Pak Kocik Asim sudah setuju

15. Sanak saudara sudah mufakat
Pergi berunding untuk mengikat
Mengikat janji berupa adat
Begitu lazim sudah dibuat

16. Pak Itam dan Pak Andak pergi berunding
Pak Kocik duduk berdamping
Runding yang baik iring beriring
Tidak sampai tuding-menuding

17. Silat Pangean gayanya lambat
Satu menggayung satu menyambut
Ibarat benang tiada yang kusut
Mufakat yang baik turut-menurut

18. Tiada lama hari ditunda
Ijab Kabul di kantor Pak KUA
Mas kawinnya duit tersebut pula
Diserahkan pula di depan Pak KUA

19. Kini Masbah senang hatinya
Ibarat bunga indah jadi miliknya
Sepasang mempelai menjadi riang
Hati yang sempit menjadi lapang

20. Berbilang hari berbilang minggu
Tiada terasa lama menunggu
Lebaran haji telah berlalu
Pestanya segera tak lama menunggu

21. Sanak famili dikasi tau
Di hulu di hilir dijemput dahulu
Di Pulau Gelang atau Kuantan Babu
Di Sungai Beringin atau Pasir Kemilu

22. Siapkan kapal mana yang rusak
Lunas diganti kayunya cempedak
Papannya diganti kayunya resak
Maklum saja menempuh ombak

23. Papannya banyak dimakan kapang
Setiap keeping banyak berlubang
Bosnya pening bila memandang
Duitnya habis buat upah tukang

24. Lebih dan kurang selesai sudah
Baut dicabut dipasang pula
Setiap tiang dipasang bendera
Warnanya banyak berupa-rupa

25. Tinggal berangkat tunggu-menunggu
Siap berangkat perintah cincu
Ke pelabuhan syah Bandar tempat dituju
Meneken buku penting dahulu

26. Kapal bernama Samudra Jaya
Berlayar sampai ke Malaysia
Dipimpin oleh seorang pemuda
Lengkap semua dengan ABK

27. Kapalnya sarat muatan barang
Ditambah pula ramai penumpang
Ada yang kocik ada yang godang
Kapalnya oleng anginnya kencang

28. Encik Masbah nama nakhoda
Petunjuk jalan jangan cerita
Duduk di kamar melihat peta
Orangnya ramah suka ketawa

29. Kapal berangkat pelabuhan Pak Wandi
Haluan menuju pelabuhan Cik Masri
Kapalnya laju Allahu robbi
Penumpang di kapal banyak yang ngeri

30. Cik Iyus dijadikan serang
Badannya kecil akalnya panjang
Kerjanya sedikit upah nak godang
Tiada yang sanggup nak menentang

31. Encik si Jok dijadikan kuancah
Kerja di kapal alhamdulillah
Mesin yang baik menjadi pecah
Karena ulahnya banyak keletah

32. Gendang dan gong berbunyi pula
Orang bersilat mulai melangka
Langkah dibuang digayung pula
Lawan menyambut dielakkan saja

33. Orang bersorak riuh bunyinya
Tepukan tangan sangat meria
Tradisi Melayu tegakkan pula
Tidaklah lapuk dimakan masa

34. Encik si Jam si Tukang Minyak
Kerja di kapal asik main lantak
Kalau bergurau tak pula mengelak
Terjang-menerjang sepak-menyepak

35. Encik Bujang Maligai dari kelasi
Kerja di kapal si tukang tali
Kerjanya tangkas bukan main lagi
Tali yang putus disambung kembali

36. Kapal kini merapat sudah
Nakhoda turun sangat gagahnya
Raja sehari digelar pula
Memakai keris serta mahkota

37. Nakhoda tegak di depan rumah
Permaisuri lalu dipapah
Encik dayang mengiring pula
Pengantin tegak bersanding pula

38. Wahai encik dan puan-puan
Silahkan masuk para undangan
Silahkan duduk di dalam ruangan
Ambillah nasi silahkan makan

39. Tepuk anak Melayu asli
Selesai ditepuk mengangkat sembah
Memberi tepuk kemarahan hati
Memohon maaf kepada Allah

40. Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang di rumpun buloh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah menyusun jari sepuluh

41. Cantik kembang bunga melati
Tumbuh sebatang di tengah kota
Patah tumbuh hilang berganti
Adat pusaka terpelihara juga

42. Sedikit lagi patik bertitah
Pesan patik jadikan petuah
Mari laksanakan program pemerintah
Tak usah banyak-banyak, due cukuplah

43. Akhirulkalam saye ucapkan
Sampai di sini saye sudahan
Terima kasih atas perhatian
Mohon maaf atas segala kesalahan 
SYAIR SURAT CENDERAWASIH
ACARA PESTA PERKAWINAN
RAJA OLIVIA REINDRA LESTARI DENGAN ZULFAHMI ADRIAN
JL. A. YANI, RENGAT, 21 OKTOBER 2001
PENGARANG DAN PENYAIR : BAHTARAM IB.



1. Bismillah itu mule direke
Sudah direke baru dikarang
Pesta perkawinan ini diberkati Yang Mahakuase
Karena kerja kerasnya panitia siang malam

2. Assamulaikum salam pertame
Warahmatullah tambahan kedue
Kepade undangan encik puan-puan semue
Inilah kisah seorang juragan laksamane mude

3. Laksmane Zulfahmi kenal pertame dengan Olivia Lestari
Di Pekanbaru tak tentu kali
Hari ke hari tak dapat dilupekan lagi
Sehingge keduenye hubungan pacaran dimulai

4. Laksmane mude Zulfahmi termenung seorang diri
Bagaimane nasib hambanye ini
Lame sudah bete membujangkan diri
Sudah waktunye mencari permaisuri

5. Laksmane Zulfahmi menghadap ayah ibu
Menceritekan gembira hatinya
Telah berjumpe calon permaisuri yang dicarinye
Supaye ayah dan ibu pergi meminangnye

6. Orang tue Zulfahmi tersenyum menjawab kate
Sambil menatap muke anaknye
Di mane calon permaisuri yang anakku jumpe
Di istane mane dan siape namenye

7. Kalau ayah nak tahu name calon permaisurinye
Begitu juge name orang tuenye
Namenye Olivia Reindra Lestari cantik jelite
Bapak R. Thamsir Rachman dan Mastiati Sriningsih orang tuenye

8. Sudah dipikirkan segale masalahnye
Orang tue Zulfahmi berunding dengan keluarge
Berembuk mufakat bagaimane mestinye
Untuk meminang Olivia Reindra Lestari jelite

9. Orang tue Zulfahmi seraye bermade
Bapak Nudirsyah diutus sebagai ketuenye
Ke rumah Raja Thamsir Rahman, Tengku Arif tuenye
Meminang Olivia Reindra Lestari untuk Laksmane Zulfahmi katenye

10. Kami akan meneruskan cerite
Di rumah Bapak Raja Thamsir Rachman rombongan tibe
Mereke disambut dengan ramahnye
Ade yang tersenyum ade pula yang ketawe

11. Bapak Nudirsyah memperkenalkan rombongannye
Serte menyampaikan hajat hatinye
Untuk meminang Olivia Reindra Lestari jelite
Menjadi permaisuri Zulfahmi Adrian jejake

12. Bapak Tengku Arif bermufakat
Lamaran diterime dengan suara bulat
Kate Bapak Encik Umar tukar cincin sebagai pengikat
Menentukan hari pernikahan juge dibuat

13. Kami lanjutkan suatu cerite
Waktu pernikahan sampai masenye
Hari Jumat tanggal 19 Oktober 2001 malam akad nikahnye
Bapak H. Saleh Djasit, S.H. dan Bapak Riva’i Rachman saksinye

14. Pade hari Sabtu yang dijadwalkan
Laksmane Zulfahmi diberangkatkan
Menjemput permaisuri yang handalan
Di istane Bapak Raja Thamsir Rachman Bupati Inhu

15. Cenderawasih terbang amat lajunye
Keluarge ditinggalkan sayup nampeknye
Laksmane Zulfahmi bertanye pada dubalangnye
Jauhkah lagi istane mertuenye

16. Wahai laksmane sabarlah, tuan
Kite terbang tidak menempuh malam
Perbelakalan cukup untuk di perjalanan
Beras ade, kue khasidah, dan bolu beghondam

17. Juragan Laksmane Zulfahmi berangkat dengan cenderawasih
Turun menukik di istane Bapak Raja Thamsir Rachman
Pelaksanaan pesta ini diberkati Illahi
Semue kegiatan selesai aman tak ade gangguan

18. Ramai undangan bukan kepalang
Menunggu laksmane Zulfahmi sudah datang
Tamu diundang bukan sembarangan
Dari Jakarta, Pekanbaru sampai ke pedesaan

19. Buah kuini diberi bubur
Bakarlah roti dengan jurami
Syair Cenderawasih untuk menghibur
Semue undangan yang datang hari ini

20. Burung belibis terbang ke sawah
Burung merpati memakan padi
Dawat habis kalam pun patah
Syair Cenderawasih hanye sampai di sini


http://www.riaudailyphoto.com/2012

SYAIR RINTIHAN RAJA MELAYU

Syair Rintihan Raja Melayu Assalamualaikum pemula bicara, Kepada semua isi negara, Hamba rakyat raja di pura, Moga selamat aman sejahtera...